• GREG FROM WAI APO
  • Short Films
  • Commercial Projects
  • Behind The Scenes
  • About Us
  • Contact Us
  • Youtube
  • Instagram
Hore Besok Libur
  • GREG FROM WAI APO
  • Short Films
  • Commercial Projects
  • Behind The Scenes
  • About Us
  • Contact Us
  • Youtube
  • Instagram

Produksi Film Turut Berdukacita

Cerita film ini pertama kali tercetus saat saya melayat ayah teman saya, Martina Rinawati. Di sana, di tengah perasaan duka, saya juga melihat banyak kejadian-kejadian lucu. Dinamika antara para tamu dan keluarga orang yang meninggal kadang-kadang canggung. Tetapi yang palng menarik adalah bagaimana teman saya yang ayahnya meninggal ini harus menceritakan kronologi kematian ayahnya berkali-kali kepada para tamu yang melayat. Cerita itu muncul mungkin karena sulit mencari topik lain yang dapat dibicarakan. Keluarga yang harusnya berduka jadi malah harus melayani "penasaran" para tamu yang sedang melayat itu. Walaupun cerita itu dan pengetahuan itu tidak begitu berarti bagi para pelayat. 

Film ini dibuat sebagai tugas mata kuliah penyutradaraan yang diajarkan oleh dosen kami, Yosep Anggi Noen. Kami langsung menyetujui pemeran utama yang cocok adalah Diana Valencia, yang pernah berperan dalam film tugas kami sebelumnya, tidak ada kandidat lain. Maka kami tidak melakukan audisi (sebenarnya dalam semua film saya, saya tidak pernah melakukan audisi). Kami melakukan beberapa kali reading dan diskusi, walaupun pemeran lainnya belum ada. Diana juga sempat melakukan riset sendiri.

Mencari para pemeran sebagai tamu yang melayat juga tidak mudah. Karena tema film ini yang berhubungan dengan kematian, dan setnya yang seperti acara melayat orang mati, lumayan menyeramkan bagi beberapa orang. Untungnya masih ada kenalan-kenalan kami yang datang, walaupun hanya diberitahu sehari sebelum shooting dan belum membaca naskahnya, karena persiapan kami yang lumayan mepet. Para bapak dan ibu yang berperan sebagai para tamu ternyata juga dapat berakting dengan sangat baik, ditambah lagi dengan banyaknya improvisasi yang lucu oleh mereka.

Kami kejar-kejaran dengan hujan saat shooting film ini. Sehari sebelumnya, saat recce, terjadi hujan sangat deras. Kami harus menyelamatkan set film kami yang sudah diatur, meja-meja, kursi, papan karangan bunga, dan lampu. Semuanya harus disingkirkan dan dibawa masuk ke dalam rumah Antonius Willson, produser sekaligus production designer film ini. Tetapi untungnya, keesokan harinya, hari shooting, hanya hujan saat kami sedang istirahat. Lalu saat kami mau kembali shooting, langit sudah cerah. 

 

Sequence 01.00_03_58_10.Still009.jpg
Sequence 01.00_04_28_12.Still011.jpg
Sequence 01.00_03_10_19.Still007.jpg
Sequence 01.00_05_24_19.Still012.jpg
Sequence 01.00_08_10_09.Still020.jpg
Sequence 01.00_06_53_11.Still016.jpg
Sequence 01.00_06_41_00.Still015.jpg
Sequence 01.00_00_16_11.Still026.jpg
Sequence 01.00_07_16_10.Still017.jpg
Sequence 01.00_02_05_14.Still002.jpg
Sequence 01.00_03_58_10.Still009.jpg Sequence 01.00_04_28_12.Still011.jpg Sequence 01.00_03_10_19.Still007.jpg Sequence 01.00_05_24_19.Still012.jpg Sequence 01.00_08_10_09.Still020.jpg Sequence 01.00_06_53_11.Still016.jpg Sequence 01.00_06_41_00.Still015.jpg Sequence 01.00_00_16_11.Still026.jpg Sequence 01.00_07_16_10.Still017.jpg Sequence 01.00_02_05_14.Still002.jpg
categories: Behind The Scene, Fiksi
Monday 04.30.18
Posted by Winner Wijaya
 

Beruang Kecilku - Behind The Scene

Sudah setahun lalu kami membuat film ini, awalnya saya dan Rayner menemukan lokasi aneh di Cibubur, sebuah taman bermain terlantar. Tiba-tiba terpikir ide film yang juga aneh. Lalu saya dan Nicoll menemukan sebuah ruko yang menjual mebel unik saat melewati jajaran ruko di pinggir jalan. Mobil langsung kami belokkan ke tempat parkir ruko itu, lalu masuk dan bertanya kepada pemiliknya, apakah tempat ini boleh kami jadikan lokasi shooting film pendek. Mencari persewaan kostum yang memiliki kostum beruang ternyata tidak ada, jadi harus dimodifikasi dari kostum Kungfu Panda.

Nicoll Soedarko, produser film ini, kenal dengan Elaine Hartanto yang lucu dan cocok untuk memainkan film ini. Akhirnya saya tulis karakter yang sesuai dengan Elaine. Tetapi karakter Vera belum ditentukan siapa pemainnya, untungnya Nicoll juga memiliki teman, Kezia Calesta yang cocok untuk peran ini. Rayner Wijaya berperan menjadi beruangnya, tapi ternyata kostumnya agak sempit jadi kepanasan. Walaupun di adegan terakhir saat topeng dibuka, bukan kepala Rayner yang terlihat. Cornelius Kurnia dan Renggadiyasa C R membantu produksi shooting dengan sound dan pencahayaan. Score yang lucu tetapi sedikit menyeramkan digarap oleh Ando Loekito.

DSCF6914.jpg
DSCF6928.jpg
DSCF6916.jpg
MT2A2477.jpg
DSCF6922.jpg
DSCF6961.jpg
DSCF6943 (Small).jpg
MT2A2591.jpg
MT2A2547.jpg
MT2A2473.jpg
MT2A2540.jpg
MT2A2796.jpg
DSCF6932.jpg
DSCF6918.jpg
DSCF6914.jpg DSCF6928.jpg DSCF6916.jpg MT2A2477.jpg DSCF6922.jpg DSCF6961.jpg DSCF6943 (Small).jpg MT2A2591.jpg MT2A2547.jpg MT2A2473.jpg MT2A2540.jpg MT2A2796.jpg DSCF6932.jpg DSCF6918.jpg
Storyboard Beruang Kecilku.jpg Storyboard Beruang Kecilku 2.jpg Storyboard Beruang Kecilku 3.jpg
categories: Behind The Scene
Wednesday 01.03.18
Posted by Winner Wijaya
 
Channel Youtube Hore Besok Libur